Representasi Terorisme di Indonesia dalam Pemberitaan Media Massa. Demikian judul Disertasi yang ditulis Indiwan Seto Wahyuwibowo di Universitas Indonesia tahun 2014 lalu. Ia menambah khazanah keilmuan di Negeri ini setelah para pendahulunya lebih awal mengulas kajian terorisme dalam lintasan multi perspektif. Yang menarik dari karya tersebut, sebab telah membedakan tipikal praktek terorisme di luar negeri dengan corak khas Indonesia. Di luar negeri, katanya, pelaku teror cenderung menutup diri terhadap kemungkinsan deteksi pemberitaan media. Sementara di Indonesia, kecenderungannya justru terdapat peristiwa saling'membutuhkan' antara kepentingan terorisme dengan media, pada landasan persekutuan antara propaganda dan kekerasan. Dengan mengutip Behm, pada tingkat ini, teroris menyusun dan memanfaatkan strategi media. Sementara di pihak lain, media menempatkan kepentingannya pada aktivitas kelompok teroris. Dalam relasi yang sedemikian itu, terorisme tidak boleh dipan