Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Menegakkan Din Muhammad: Missi Imam Huseyn as (Bagian II)

Oleh: Jalaluddin Rakhmat Uraian di atas itu sangat ilmiah, karena mengutip ernyataan para ulama. Inilah penjelasan dalam bahasa orang awam, Para ahli hadis menegaskan bahwa apa yang disebut Umar itu bid’ah memang bid’ah, karena Rasulullah tidak mensyariatkannya. Tetapi kalau bid’ah itu dilakukan oleh para sahabat, bid’ah itu berubah menjadi sunnah. Mengapa? Kata para ulama, karena berdasarkan hadis Nabi Saw: “Hendaknya kamu mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafaur rasyidin.” Karena Nabi Saw bersabda: Sepeninggalku hendaknya kamu meneladani Abu Bakar dan Umar. Atau—masih kata mereka: Seluruh sahabat itu boleh diteladani karena sahabat itu bagaikan gemintang di langit dengan siapa saja kamu mengambil teladan dari mereka, kamu akan memperoleh petunjuk. Atau kata al-Razi: ""Maka Allah pun memuliakan mereka dengan anugrahNya dan meninggikannya dalam posisi teladan. Karena itu Allah menafikan (menghilangkan) dari mereka keraguan, kebohongan, kesalahan, kekeliruan, kebimbangan,

Menegakkan Din Muhammad: Missi Imam Huseyn as (Bagian I)

Oleh: Jalaluddin Rakhmat إن كان دين محمد لم يستقم إلا بقتلي فيا سيوف خذيني إمام الحسين ع “Dari ibn Syihab, dari ‘Urwah bin al-Zubayr, dari ‘Abd al-Rahman bin ‘Abd al-Qari, ia berkata: Aku keluar bersama Umar bin Khathab ra pada malam Ramadhan ke masjid. (kami dapatkan) orang-orang dalam kelompok-kelompok yang terpisah. Ada orang yang salat sendirian, ada orang yang salat kemudian diikuti oleh kelompok. Umar berkata: Aku pikir sekiranya aku kumpulkan mereka pada seorang qari (imam) pastilah sangat baik. Kemudian ia merencanakan dan mengumpulkan mereka pada Ubayy bin Ka’ab. Kemudian aku keluar bersamanya pada malam yang lain. Orang-orang salat –berjamaah- dengan imam mereka. Umar berkata: ni’ma al-bid’atu hadzihi . Orang yang tidur (sekarang) lebih utama dari orang yang berdiri –maksudnya salat pada akhir malam- padahal manusia berdiri salat pada awal malamnya” (Shahih al-Bukhari 2:252; Al-Muwatha 73; Kanz al-‘Ummal 8:408, hadis 23466). Hadis di atas dikutip dari Al-Bukhari deng

Kalma Katta with Sufyan Sagena; Mungkinkah?

KK-SS, adalah akronim yang kerap digunakan untuk memahami geliat politik “teman tapi mesra” antara Bupati Majene, Kalma Katta (KK) dengan salah seorang bawahannya, Sufyan Sagena (SS). Selain kedua akronim tersebut, istilah MAMMIS dan SIAMASEI juga menjadi ikon penting dalam memoles pola pembacaan kita tentang fenomena politik lokal Majene akhir-akhir ini. Istilah MAMMIS merupakan “mimpi besar” yang ingin diwujudkan oleh seorang Kalma Katta dalam kepemimpinannya, sedang istilah SIAMASEI merupakan “ideologi” seorang Sufyan Sagena, yang ingin dibumikan di Tanah Mandar lama, Majene. Dalam catatan saya, setidaknya, momentum “bulan madu” itu makin intens dilakukan sejak memasuki medio 2009-2010, tepatnya sejak salah satu organ kepemudaan bernama, Poros Muda Majene (PMM), menggulirkan paket Kalma-Sufyan di media sebagai pasangan ideal untuk memimpin Majene ke depan. Dan puncaknya ketika berada pada bulan Maret hingga April 2010. Beberapa momentum tersebut antara lain: Majene Open-Bupati Cup,

TULISAN TANGAN DAN PERDAMAIAN DUNIA

B agi saya, cukup mengejutkan apa yang dihasilkan oleh Vimala Rodgers dalam bukunya “ Your Handwriting Can Change Your Life” yang kemudian dialihbahasakan oleh Arfan Achyar dengan “Mengubah kepribadian melalui tulisan tangan” lalu diterbitkan oleh salah satu group penerbitan buku-buku mizan, Hikmah. Lewat pendekatan psikologi, Vimala memberikan rangsangan baru bagi kita bahwa sesungguhnya menulis dengan tangan merupakan tradisi yang tidak terlahir an sich, lalu tergantikan oleh mesin cetak, dan kemudian terpoles secara apik lewat mekanisme komputerisasi. Menulis dengan menggunakan tangan merupakan gaya hidup yang tak akan sirna oleh alat tulis canggih manapun, walau sebatas penulisan nama lengkap dan tanda tangan pada setiap pengisian daftar hadir. Mengapa demikian? Ada dua kemungkinan jawaban yang dapat dikemukakan. Pertama, Tulisan tangan merupakan Anugerah Rabbaniyah yang aktivitasnya menjelma lewat simbol-simbol komunikasi. Kita dapat memahami pikiran orang lain lewat dengan tul