Tiangnya keropos, dindingnya lapuk, atapnya bocor lagi berkarat. Kerjaan kepala rumah tangga selama ini hanya memoles dengan cat warna setiap tahun.
Belum lagi keadaan anak dan istri yang tak terurus dengan baik. Kepala rumah tangga hanya tahu bahwa anaknya sekolah. Tapi tidak mau tahu soal capaian anaknya di sekolah.
Ia juga tahu jika istrinya kian khawatir menginjak lantai dapur. Perasaan harap-harap cemaa terus menyelimuti dirinya setiap waktu.
Hari demi hari, makin banyak tetangga yang menyarankan agar rumah itu dibenahi dengam baik. Tiangnya diganti, dindingnya diperbaharui, atapnya pun diganti.
Namun, apa daya, sang Kepala Keluarga dengan percaya diri menampik semua itu. Ia berdalih sederhana. Bahwa rumahnya tidak apa-apa. Hanya butuh polesan untuk tampil cantik, menyaingi rumah tetangga.
Ia lupa. Bahwa jika tiang, dinding dan atap yang bermasalah, jalan keluarnya bukan dengan berdalih kesana-kemari. Sebab yang lebih penting adalah mengganti semua itu.
Karenanya, jangan bangga dengan tampilan rumah yang hanya dipoles setiap tahun. Pikirkanlah lebih mendalam. Bahkan bila perlu, ganti seluruhnya.
Kamis, 9 Januari 2020
Komentar