Bagi anda pengguna jejaring sosial facebook (selanjutnya disebut FB), apa yang dapat dimaknai seputar FB yang telah menyelinap dalam hidup anda akhir-akhir ini? Di kalangan pakar komunikasi, FB setidaknya dimaknai dalam dua realitas yaitu: sebagai Tuhan baru bagi masyarakat modern, dan makhluk terseksi di era mutakhir.
Mungkin, kita merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sekelompok masyarakat yang masuk dalam kateogori “yang jauh mendekat, yang dekat malah menjauh”.
Yang jauh mendekat, dikarenakan kehebatan mesin FB dalam mengunduh sekian juta umat manusia di dunia untuk menjadi bagian dari aktivitas pertemanan kita. Tak heran, jika dalam sebulan anda telah memiliki jaringan pertemanan yang melampaui hitungan normal dalam bilangan empirik di dunia nyata. Mulai dari sekedar colek, pasang jempol sebagai tanda suka, titipan pesan khusus lewat inbox, hingga pada kesibukan mengomentari status pertemanan.
Virus ‘Yang jauh mendekat’ kadang pula menyebabkan munculnya ekspresi aneh bagi yang sedang online. Tanpa diduga, kadang menimbulkan ekspresi senyum-senyum sendiri di depan layar Handphone atau komputer, kadang pula cemas menanti respon tautan, undangan acara, halaman yang disarankan, sebaran foto anda, bahkan sampai pada sikap berang terhadap pandangan miring atas status yang tak disenangi oleh banyak orang. Inilah dunia narsis, yang segalanya bebas diungkap sesuai dengan “apa yang anda pikirkan?”. Sekali lagi, ini dunia narsis, dunia lintas batas. Status anda sebagai bagian dari lingkaran birokrasi misalnya, tidak membatasi sikap anda di medan maya, arena pertarungan ide, arena curhat, dan arena politik panjat pinang.
Sebaliknya virus ‘Yang Dekat Malah menjauh’ tampak saat anda melakukan aktivitas online dengan kerabat dan rekan anda. Saat itu, akan tampak suasana yang amat mencolok, orang yang berada di samping kiri dan kanan memang rekan anda, namun kehadirannya begitu jauh dibandingkan dengan sekian banyak teman baru anda di dunia maya.
FB di Majene
Secara tak terduga, dengan sejumlah jenis alasan kemacetan jaringan internet di Majene, ternyata maniak FB tak terbendung, dan gangguan jaringan bukan menjadi penghambat aktivitas online. Jika tidak dapat on line dengan komputer lewat jaringan hot spot, anda tak perlu resah. Cukup dengan fasilitas Handphone yang berkapasitas, anda dapat mengakses download Opera Mini 4.0 mb plus Getjar e-Buddy sebagai cara cepat melakukan chatting. Tidak mengherankan jika muncul beragam Fan Page semisal: Komunitas Facebookers Majene (KFM), Tau Tau Mandar, Jangan Pilih Cabup/ Cawabup Majene yang tidak Visioner. Belum lagi dengan kehadiran berbagai akun jadi-jadian seperti Anjoro Lupa dan Pua’ Manyang sekeluarga, semakin meramaikan aksi heboh tak terbendung ini.
Kehebohan dunia maya di Majene terbukti saat akan dilaksanakannya ujian Nasional. Saat itu jaringan internet sengaja diblokir untuk sementara, sekedar untuk mawas diri, dengan alasan agar siswa berkonsentrasi dengan mata pelajaran yang bakal diujikan. Benar-benar dunia narsis.
Bagi anda yang belum dapat jodoh, dunia FB hadir dengan seribu satu macam tawaran perempuan cantik yang menggiurkan lengkap dengan latar belakang dana dan dayanya. Bagi anda yang merasa sumpek dengan rutinitas, FB hadir dengan Fan Page khusus untuk meredakan rasa sumpek anda. Bagi anda yang sedang mengalami kegersangan jiwa, butuh nasehat, FB hadir dengan beragam taushiyah dalam berbagai versi dan mazhab.
Jika ingin disambut dengan mesra pada suatu tempat dalam kesiapan yang prima, (mungkin) tak usah baca basmalah, cukup dengan mengetik status “On the way (Otw)” spasi nama tempat tujuan, beberapa detik kemudian, akan muncul komentar beragam: “Bagusnya, kita ketemu di mana?”, “aku jemput ya...”, “Telponka’ kalau adamaki’ di sini nah”, atau komentar yang jarang ketinggalan, “jangan lupa dompet dan oleh-oleh, Bang”.
Bukan hanya itu, jika anda terlupa mengetik status sebelum berangkat ke Kota Besar misalnya, dan sesaat kemudian anda cantumkan area atau posisi anda di FB, maka beberapa detik kemudian, berbagai komentar akan tampil secara berbondong-bondong: “Jangan lupa kalau balik, oleh-olehnya ya Om”, “Jangan selingkuh di sana ya...”, “Tolong belikan topi hitam, nanti saya ganti uangnya kalau udah balik...he..he..he”. Dan_ini yang paling laris dan kontroversial_, bagi anda yang hendak menjadi Bupati ataupun wakil Bupati di Majene, FB adalah jembatan komunikasi tercepat dalam melecut dan menancapkan citra diri anda sebagai The Next Leader sekaligus The Real Leader.
Dengan FB, anda akan disulap seketika menjadi sosok Obama ala Majene. Andaikan detik ini anda nyatakan diri sebagai kandidat paling siap, pada detik yang sama pula dunia mengenal anda sebagai orang yang layak diperhitungkan. Jika detik ini anda merasa sebagai makhluk yang paling visioner serta paling pro perubahan, maka detik ini pula, anda akan menjadi primadona sekaligus incaran banyak orang, dipuji atau ditumbangkan. The world is flat.
Kelapa Muda
Dalam amatan saya, isu terpenting dalam perdebatan politik lokal Majene di FB adalah perihal filosofi Kelapa muda; Dari mana asalnya? Tempurungnya kuat ataukah keropos? Sabuknya layak jual ataukah sebatas barang rongsokan? Apakah rasa manisnya natural ataukah karbitan? Dan bagaimana pula ia mendaratkan diri di atas hamparan tanah?
Jika dirunut lebih dalam, tentu falsafah kelapa muda di atas sedang mendebat soal kapasitas sang Kandidat; Siapa Dia? Aktivisme Mahasiswanya seperti apa? Apakah dihasilkan dari perjuangan yang berdarah-darah, ataukah sebatas aktivis karbitan? Dan bagaimana mendaratkan visi idealnya pasca lepasnya dari dunia akademik? Berjuang ataukah diperjuangkan?
Sederet pertanyaan di atas tentu amat layak menjadi agenda perdebatan panjang jika tidak ingin disebut sebagai “perang dingin”, sebelum tahapan pemilukada Majene 2011 mendatang benar-benar dilangsungkan.
Tidak hanya itu, FB akan menyajikan suasana psikologis Sang Kandidat dalam bentuknya yang telanjang. Secara tak sadar, FB berjasa dalam menelanjangi kepribadian seseorang, termasuk sang publik figur. Mungkin di dunia nyata (pegumulan sosial Masyarakat), anda akan tampak dalam personal branding sebagai karakter yang sangat bersahaja, dermawan, supel serta dikenal energik. Namun FB bersabda lain, kepribadian akan sangat mudah terbaca, sesaat setelah body language anda telah menjadi bahan sorotan komentar oleh sekian banyak pihak. Pada bilangan detik yang teramat singkat itu, citra anda akan terbang ke setiap kantong status pertemanan anda, dan melintasi sekian banyak halaman baru dan situs blogspot.com.
Di situ kadang anda akan teralienasi secara amat cepat menjadi sosok yang sangat narsis, melewati garis kelaziman rata-rata, lepas dari kerangka nalar akademik, ingin disebut supel malah ditanggapi ‘gila urusan’ dan paranoid oleh publik, ingin disebut tahu diri justeru direspon ‘cari muka’ dan penakut oleh pihak lain.
Nah, di saat anda emosional dalam merespon semua trik yang tajam tersebut, maka tumbanglah anda dalam kancah ‘perang dingin’ ala facebook. Anda ternyata tidak layak menjadi ikon Obama ala Majene. Karena jauh sebelum berdebat soal visi misi, soal perubahan dan soal masa depan, anda telah lebih awal tewas dan akhirnya menjadi sebatas gentayangan di dunia maya. Di anggap hidup namun tak layak bertarung. Disebut almarhum namun status dan komentar FB-nya masih saja hadir dalam berbagai akun.
Demikianlah, gambaran singkat seputar jasa FB dalam ‘mengobok-obok’ realitas politik di Majene dalam bingkai ‘kelapa muda’ tadi. FB teramat berjasa dalam mendidik publik untuk melakukan tahapan eliminasi bagi setiap Kandidat. FB telah mengajarkan kita tentang sikap sebagai warga yang sedang menanjak menuju kemerdekaan bersuara, kebebasan menyatakan hasrat politik, tanpa melalui sensor kepentingan siapapun.
Di saat yang sama pula, FB memberikan pendidikan moral kepada para politisi untuk tampil apa adanya, memaksimalkan latar belakang yang dimilikinya, tidak terpoles oleh sekian banyak prosesi branding sana-sini, serta benar-benar lahir dari visi dan gagasan personal setiap kandidat, bukan hasil copy paste, bukan pula karya yang dipihakketigakan.
Tulisan ini, tak perlu membuat para pembaca takut, paranoid atau merasa terlucuti. Semua berhak berkarya, semua berhak untuk menyampaikan gagasannya. Karena bila anda lolos dan lulus dalam ferivikasi “perang dingin” ala FB, yakin dan percaya, andalah yang paling layak digelari sebagai The Best Leader For Majene 2011-2016. Amin.
Yang jauh mendekat, dikarenakan kehebatan mesin FB dalam mengunduh sekian juta umat manusia di dunia untuk menjadi bagian dari aktivitas pertemanan kita. Tak heran, jika dalam sebulan anda telah memiliki jaringan pertemanan yang melampaui hitungan normal dalam bilangan empirik di dunia nyata. Mulai dari sekedar colek, pasang jempol sebagai tanda suka, titipan pesan khusus lewat inbox, hingga pada kesibukan mengomentari status pertemanan.
Virus ‘Yang jauh mendekat’ kadang pula menyebabkan munculnya ekspresi aneh bagi yang sedang online. Tanpa diduga, kadang menimbulkan ekspresi senyum-senyum sendiri di depan layar Handphone atau komputer, kadang pula cemas menanti respon tautan, undangan acara, halaman yang disarankan, sebaran foto anda, bahkan sampai pada sikap berang terhadap pandangan miring atas status yang tak disenangi oleh banyak orang. Inilah dunia narsis, yang segalanya bebas diungkap sesuai dengan “apa yang anda pikirkan?”. Sekali lagi, ini dunia narsis, dunia lintas batas. Status anda sebagai bagian dari lingkaran birokrasi misalnya, tidak membatasi sikap anda di medan maya, arena pertarungan ide, arena curhat, dan arena politik panjat pinang.
Sebaliknya virus ‘Yang Dekat Malah menjauh’ tampak saat anda melakukan aktivitas online dengan kerabat dan rekan anda. Saat itu, akan tampak suasana yang amat mencolok, orang yang berada di samping kiri dan kanan memang rekan anda, namun kehadirannya begitu jauh dibandingkan dengan sekian banyak teman baru anda di dunia maya.
FB di Majene
Secara tak terduga, dengan sejumlah jenis alasan kemacetan jaringan internet di Majene, ternyata maniak FB tak terbendung, dan gangguan jaringan bukan menjadi penghambat aktivitas online. Jika tidak dapat on line dengan komputer lewat jaringan hot spot, anda tak perlu resah. Cukup dengan fasilitas Handphone yang berkapasitas, anda dapat mengakses download Opera Mini 4.0 mb plus Getjar e-Buddy sebagai cara cepat melakukan chatting. Tidak mengherankan jika muncul beragam Fan Page semisal: Komunitas Facebookers Majene (KFM), Tau Tau Mandar, Jangan Pilih Cabup/ Cawabup Majene yang tidak Visioner. Belum lagi dengan kehadiran berbagai akun jadi-jadian seperti Anjoro Lupa dan Pua’ Manyang sekeluarga, semakin meramaikan aksi heboh tak terbendung ini.
Kehebohan dunia maya di Majene terbukti saat akan dilaksanakannya ujian Nasional. Saat itu jaringan internet sengaja diblokir untuk sementara, sekedar untuk mawas diri, dengan alasan agar siswa berkonsentrasi dengan mata pelajaran yang bakal diujikan. Benar-benar dunia narsis.
Bagi anda yang belum dapat jodoh, dunia FB hadir dengan seribu satu macam tawaran perempuan cantik yang menggiurkan lengkap dengan latar belakang dana dan dayanya. Bagi anda yang merasa sumpek dengan rutinitas, FB hadir dengan Fan Page khusus untuk meredakan rasa sumpek anda. Bagi anda yang sedang mengalami kegersangan jiwa, butuh nasehat, FB hadir dengan beragam taushiyah dalam berbagai versi dan mazhab.
Jika ingin disambut dengan mesra pada suatu tempat dalam kesiapan yang prima, (mungkin) tak usah baca basmalah, cukup dengan mengetik status “On the way (Otw)” spasi nama tempat tujuan, beberapa detik kemudian, akan muncul komentar beragam: “Bagusnya, kita ketemu di mana?”, “aku jemput ya...”, “Telponka’ kalau adamaki’ di sini nah”, atau komentar yang jarang ketinggalan, “jangan lupa dompet dan oleh-oleh, Bang”.
Bukan hanya itu, jika anda terlupa mengetik status sebelum berangkat ke Kota Besar misalnya, dan sesaat kemudian anda cantumkan area atau posisi anda di FB, maka beberapa detik kemudian, berbagai komentar akan tampil secara berbondong-bondong: “Jangan lupa kalau balik, oleh-olehnya ya Om”, “Jangan selingkuh di sana ya...”, “Tolong belikan topi hitam, nanti saya ganti uangnya kalau udah balik...he..he..he”. Dan_ini yang paling laris dan kontroversial_, bagi anda yang hendak menjadi Bupati ataupun wakil Bupati di Majene, FB adalah jembatan komunikasi tercepat dalam melecut dan menancapkan citra diri anda sebagai The Next Leader sekaligus The Real Leader.
Dengan FB, anda akan disulap seketika menjadi sosok Obama ala Majene. Andaikan detik ini anda nyatakan diri sebagai kandidat paling siap, pada detik yang sama pula dunia mengenal anda sebagai orang yang layak diperhitungkan. Jika detik ini anda merasa sebagai makhluk yang paling visioner serta paling pro perubahan, maka detik ini pula, anda akan menjadi primadona sekaligus incaran banyak orang, dipuji atau ditumbangkan. The world is flat.
Kelapa Muda
Dalam amatan saya, isu terpenting dalam perdebatan politik lokal Majene di FB adalah perihal filosofi Kelapa muda; Dari mana asalnya? Tempurungnya kuat ataukah keropos? Sabuknya layak jual ataukah sebatas barang rongsokan? Apakah rasa manisnya natural ataukah karbitan? Dan bagaimana pula ia mendaratkan diri di atas hamparan tanah?
Jika dirunut lebih dalam, tentu falsafah kelapa muda di atas sedang mendebat soal kapasitas sang Kandidat; Siapa Dia? Aktivisme Mahasiswanya seperti apa? Apakah dihasilkan dari perjuangan yang berdarah-darah, ataukah sebatas aktivis karbitan? Dan bagaimana mendaratkan visi idealnya pasca lepasnya dari dunia akademik? Berjuang ataukah diperjuangkan?
Sederet pertanyaan di atas tentu amat layak menjadi agenda perdebatan panjang jika tidak ingin disebut sebagai “perang dingin”, sebelum tahapan pemilukada Majene 2011 mendatang benar-benar dilangsungkan.
Tidak hanya itu, FB akan menyajikan suasana psikologis Sang Kandidat dalam bentuknya yang telanjang. Secara tak sadar, FB berjasa dalam menelanjangi kepribadian seseorang, termasuk sang publik figur. Mungkin di dunia nyata (pegumulan sosial Masyarakat), anda akan tampak dalam personal branding sebagai karakter yang sangat bersahaja, dermawan, supel serta dikenal energik. Namun FB bersabda lain, kepribadian akan sangat mudah terbaca, sesaat setelah body language anda telah menjadi bahan sorotan komentar oleh sekian banyak pihak. Pada bilangan detik yang teramat singkat itu, citra anda akan terbang ke setiap kantong status pertemanan anda, dan melintasi sekian banyak halaman baru dan situs blogspot.com.
Di situ kadang anda akan teralienasi secara amat cepat menjadi sosok yang sangat narsis, melewati garis kelaziman rata-rata, lepas dari kerangka nalar akademik, ingin disebut supel malah ditanggapi ‘gila urusan’ dan paranoid oleh publik, ingin disebut tahu diri justeru direspon ‘cari muka’ dan penakut oleh pihak lain.
Nah, di saat anda emosional dalam merespon semua trik yang tajam tersebut, maka tumbanglah anda dalam kancah ‘perang dingin’ ala facebook. Anda ternyata tidak layak menjadi ikon Obama ala Majene. Karena jauh sebelum berdebat soal visi misi, soal perubahan dan soal masa depan, anda telah lebih awal tewas dan akhirnya menjadi sebatas gentayangan di dunia maya. Di anggap hidup namun tak layak bertarung. Disebut almarhum namun status dan komentar FB-nya masih saja hadir dalam berbagai akun.
Demikianlah, gambaran singkat seputar jasa FB dalam ‘mengobok-obok’ realitas politik di Majene dalam bingkai ‘kelapa muda’ tadi. FB teramat berjasa dalam mendidik publik untuk melakukan tahapan eliminasi bagi setiap Kandidat. FB telah mengajarkan kita tentang sikap sebagai warga yang sedang menanjak menuju kemerdekaan bersuara, kebebasan menyatakan hasrat politik, tanpa melalui sensor kepentingan siapapun.
Di saat yang sama pula, FB memberikan pendidikan moral kepada para politisi untuk tampil apa adanya, memaksimalkan latar belakang yang dimilikinya, tidak terpoles oleh sekian banyak prosesi branding sana-sini, serta benar-benar lahir dari visi dan gagasan personal setiap kandidat, bukan hasil copy paste, bukan pula karya yang dipihakketigakan.
Tulisan ini, tak perlu membuat para pembaca takut, paranoid atau merasa terlucuti. Semua berhak berkarya, semua berhak untuk menyampaikan gagasannya. Karena bila anda lolos dan lulus dalam ferivikasi “perang dingin” ala FB, yakin dan percaya, andalah yang paling layak digelari sebagai The Best Leader For Majene 2011-2016. Amin.
Komentar